Kau tawarkan padaku selimut hangat, teh chamomile, dan telinga yang terbuka lebar
Kau tahu benar aku adalah anak yang pantang meminta rasa aman pada orang lain, tapi kau telah memberi dan aku merasa terpenuhi
Semula, kukira kau cukup hanya sampai di ruang tamu, tapi ternyata kau masuk dan menata rumahku sampai tak sadar aku tak mengenali rumahku sendiri
Kau tahu benar meskipun tampak cukup dan utuh, jauh dalam belukar diriku, akulah rumpang yang selalu mencari dan bingung
Semula, kukira kaulah rimpang untuk memenuhi pencarianku yang rumpang. Akurat dan presisi. tapi ternyata, akulah yang jadi semakin kehilangan diriku sendiri
Perihal memilih bertahan, kuakui akulah yang paling nekat. Sayangnya kau tidak memilih untuk berani.
Sayangnya kisah ini tidak tertolong lagi. Sayangnya aku sudah tidak mengenali diriku kembali.
Dan perihal mengakhiri, kau mengakui, bahwa kaulah yang paling berani. Lantas aku mengamini. Semoga aku nyaman dengan diriku kembali. Semoga perlahan aku bisa menerima dan memenuhi rumpangku sendiri.
kali ini, aku dipercaya temanku untuk bikin tulisan berdasarkan ceritanya. tengs yah frenn udah mau berbagi ceritamu dan percaya sama w buat nulisin ini :’)
1.08 pm
31/07/2024
F.
