Pesan 1-Pada Akhirnya

f.
1 min readApr 9, 2022

--

[1:37 am, 10/04/2022] . : Terima kasih telah terlahir dan memutuskan untuk masih menjalani hidup.

Ada hal-hal yang mungkin dimengerti kamu sendiri, tapi belum dimengerti orang lain.

seperti menggelapnya pikiran atas harapan-harapan yang sudah tersusun, seperti duka yang tidak kunjung hilang sekalipun seribu pesan turut berduka, seperti menyembunyikan emosi ketika menahan kesal dan tangis, seperti perjalanan pemikiran ketika masih terjaga pukul tiga dinihari dan berimbas pada keputusan-keputusan personal, seperti senangnya menemukan solusi atas kemelut pikiran, seperti ketidaksamaan euforia atas tanggapan sesuatu.

seperti mencekamnya hawa adulting, kompetisi, dan komparasi satu manusia dan manusia lainnya, seperti dinamika sosial media dan paradigma masyarakat yang membangun konstruksi, seperti leganya kesadaran atas kebebasan-kebebasan diri terlepas dari konstruksi, seperti tenangnya matahari pagi sebelum bertemu manusia dan berakhir pada keinginan menjauh dari manusia.

seperti mengedit video yuta nakamoto sekalipun dengerin cuma satu lagu, seperti rasanya membikin surat tak terkirim ke orang asing dan menempatkan diri sebagai pendengarnya dan ((sok)) mengerti, seperti kecemasan yang aneh menjelang ilang tahun, seperti perasaan nyaman ketika sendirian menyusuri toko swalayan, seperti membaca buku Murakami dan menjadikannya comfort book, seperti tiba-tiba kepikiran kematian yang memungkinkan kehidupan baru, seperti hari-hari yang bersalin rupa tanpa menunggku kita, seperti sulitnya penerimaan terhadap beberapa hal, seperti ada baiknya ngga bilang ke siapa-siapa,

and the list goes on.

pada akhirnya, kita sendiri yang mengerti alasan-alasan di balik apa-apa yang kita miliki.

kamu adalah draft berserakan yang tidak akan aku nyawakan dalam tulisan.

mungkin, suatu saat nanti.

mungkin, suatu saat nanti.

mungkin, suatu saat nanti.

--

--

f.
f.

No responses yet